Skip to main content

KENAPA SUKA NAIK GUNUNG

Suatu hari ada teman yang bertanya sama ane gan. kira kira begini pertanyaanya:

"Kenopo sampean suka naik gunung?"

waduhhhh.......Bingung juga ane jawabnya. butuh waktu lama  untuk menemukan jawaban yang rasional dan bisa di terima nalar orang orang yang tidak "sehaluan". apakah ada jawaban yang mudah untuk  petanyaan seperti itu???.

Ada banyak hal yang ngga bisa ane ungkap satu persatu mengenai alasan kenapa ane suka mendaki atau naik gunung. Its too complicated! (westoh...westoh...) 

Nah, kenapa harus naik gunung? Apa enaknya naik gunung? Yang ngga suka naik gunung pasti terheran-heran dan bertanya-tanya, kenapa ada manusia yang rela capek-capek bawa tas segede karung beras terus jalan kaki ribuan meter, menanjak pula?! Kenapa ada manusia yang rela ngabisin malam tidur di dalam tenda dengan suhu sedingin kulkas? Bersusah payah jalan merangkak lewat jalan setapak yang sempit dan berbatu? Atau mengambil resiko tersesat di gelapnya hutan rimba? Kenapa ngga diem di rumah aja? Tidur enak, makan minum enak, ngapa-ngapain aja juga enak. Kenapa harus dipersulit? Kenapa harus naik gunung?


Iya juga sih, kalau dilihat dari sudut pandang seperti itu naik gunung sama sekali ngga menyenangkan. Ngga ada untungnya jalan kaki ribuan meter? Apa enaknya berada di hutan rimba? Mau makan aja harus susah payah masak dulu, ribet! Di gunung juga ngga ada listrik, ngga ada signal HP, ngga bisa internetan, ngga ada kamar mandi. Bahkan banyak gunung yang ngga ada sumber airnya. Lalu kenapa masih ada manusia yang suka menghabiskan uang, waktu dan tenaga demi naik gunung?


Jelas sekali kalau pertanyaan itu diulang lagi jawaban setiap orang pasti berbeda-beda. Tapi buat ane (dan mungkin juga bagi kebanyakan orang) salah satu yang menjadi alasan kenapa harus naik gunung adalah karena disana gue akan menemukan sebuah tantangan dan unsur petualangan yang harus dihadapi. Yang jelas, ngga akan gue temukan kalau cuma diem aja di rumah.

 


Hal lain yang bikin ane suka banget naik gunung adalah disana ane bisa menemukan yang namanya keindahan, kedamaian, dan ketenangan. Baik suasana yang dirasakan secara fisik maupun suasana hati yang ikut merasakan keindahan dan kedamaian tersebut. Menurut ane, banyak banget manfaat yang didapat kalau naik gunung. Di gunung ane mengerti bahwa dalam hidup ini ada yang lebih penting dari harta semata.

ane belajar tentang kebersamaan, belajar bahwa diperlukan sebuah perjuangan untuk mendapatkan sesuatu yang berharga. Ketika tersesat ane belajar bagaimana berfikir dan bersikap cepat, tanggap, dan tepat. Dan saat itu pula ane dituntut untuk selalu tenang dalam menghadapi apa yang ada di depan. ane akan belajar tentang mengambil resiko, tentang tanggung jawab, tentang keberanian. ane akan menguji diri sendiri, melewati batas-batas yang mengurung diri ane. Selain itu, dengan menyaksikan keindahan alam yang ada di negeri ini, akan menumbuhkan rasa syukur yang luar bisa terhadap Sang Maha Pencipta yaitu ALLAH S.W.T betapa luar bisanya Dia menganugerahkan kekayaan alam yang terbentang begitu indah yang tersimpan ribuan meter diatas permukaan laut.

Dan kalau masih ada yang tanya kenapa ane suka naik gunung? ane kira ngga ada satupun (termasuk ane sendiri) yang bisa menjabarkan jawabnya. Yang jelas ngga ada jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan seperti itu, di gunung hanya ada sesuatu untuk dirasakan namun sulit di jelaskan. Harus naik gunung untuk bisa mengerti jawabannya.(setuju gan?????)


Banyak orang bilang mendaki gunung adalah pekerjaan bodoh, gila, capek, kotor, orang yang mencintai kematian dan berbagai macam sebutan lainnya untuk seorang pendaki dari orang-orang awam yang sebenarnya belum benar-benar mengetahui hakekat dari mendaki gunung. Toh, para pendaki gunung tetap berjalan dengan tekad dan semangat. Pernahkah orang awam berpikir bahwa untuk mencapai puncak suatu gunung memerlukan suatu proses yang panjang dan melelahkan? Namun dibalik setiap proses yang dilalui tersimpan hikmah perjalanan hidup manusia dan bagaimana seseorang menghargai kehidupan. Disinilah seorang pendaki akan berproses dan proses inilah yang tidak dipahami dan dialamai oleh orang awam lainnya. Mungkin saja jika setiap orang memahami dan meresapi proses ini maka akan ramai yang akan mendaki gunung serta berpetualang di alam bebas.


Banyak hal yang harus dilakukan sebelum mendaki gunung. Salah satunya harus mengetahui keadaan medan yang akan dilalui serta berapa lama perjalanan yang akan ditempuh. Disinilah proses belajar itu dimulai, dimana ane mencoba memahami tempat yang akan dilewati walaupun kaki belum pernah melangkah kesana. Disinilah sebuah penghargaan terhadap hidup jelas terlihat. Seorang pendaki gunung yang menempa dirinya dengan kehidupan alam bebas yang buas namun bisa sangat bersahabat jika kita benar-benar mencintainya. Dalam proses ini gue belajar bagaimana bertahan hidup dengan perlengkapan seadanya serta bagaimana cara membangun kerja sama team yang solid jika pendakian dilakukan oleh lebih dari satu orang. Ego harus dibuang jauh–jauh karena sama sekali tidak akan membantu proses pendakian, bahkan malah memperkeruh keadaan. ane juga belajar untuk saling berbagi, berbagi tenda yang sempit, berbagi makanan yang seadanya serta saling tolong menolong jika salah satu sedang mendapat kesusahan. Namun sesulit apa pun yang ane dapatkan perjalanan itu tetap terasa nikmat dan akan sangat indah jika dikenang dan seraya mulut ane akan berguman “Terima Kasih Tuhan Atas Nikmat-Mu.”



Disana, dipuncak gunung. Ya, cuma disana ane bisa menangis sejadinya. Menangisi diri yang ternyata ngga ada apa-apanya dengan kemegahan alam ciptaanNya. Menangisi ego, keserakahan dan keangkuhan diri. Disana, manusia itu hanya secuil debu. Disana ane cuma bisa berdiam diri, tertunduk malu.


"terimakasih Tuhan"


satu hal yang paling ane suka dari mendaki gunung, yaitu berbagi secangkir kopi panas dan sebatang rokok di tengah dinginya kabut.


>>>>>>dedicated to

  1. anak anak projectpela & para sesepuh

  2. my best sparing partner (bokir_wonogiri)

  3. teman-teman pendaki liarku di UMS SURAKARTA  dan sekitarnya (sidik_kecu, topan, adi) 

 

Comments

Popular posts from this blog

BURUNG SIKATAN EKOR MERAH

Sikatan Ekor Merah, Burung Endemik Montana Bagi yang tak pernah naik gunung dipastikan tidak pernah melihat nyata keadaan dan keindahan burung Sikatan/Kipasan Ekor Merah (Rhipidura phoenicura) ini, karena burung ini hanya hidup di pegunungan (montana) antara 1.000 - 2.500 mdpl. Keindahan dan keunikan burung kipasan ini tentu terletak pada ekornya yang bisa dikembangkan seperti kipas, layaknya burung Sikatan Jawa / Kipasan Belang, namun burung ini lebih indah lagi karena ekornya berwarna merah.

Jalak Lawu Sang Pemandu Pendaki ke Puncak Argo Dumilah

Jalak Lawu, Belum Tercatat Dalam Daftar Spesies Burung? Jalak lawu atau jalak gading adalah burung endemik di Gunung Lawu, tingkah lakunya yang unik, sering melompat-lompat mengikuti pendaki, dan suka makan mi instan menjadikan burung ini istimewa, ditambah lagi cerita mistis yang menyertai burung ini. Menurut penduduk lokal burung ini adalah peliharaan Sunan Gunung Lawu, ada larangan mengganggu burung ini, jika nekat mengganggu, dipercaya akan terkena musibah.

BIVAK (TENDA DARURAT)

Bivak adalah suatu tempat dimana kita bisa berlindung yang sifatnya sementara/darurat. Bivak berguna untuk melindungi kita dari cuaca buruk serta dapat memberikan rasa aman.tips dan trik tentang Survival di alam bebas. sebelum saya bahas Cara Membuat Bivak dan Bentuknya mari kita ketahui Bivak adi alah salah satu keterampilan dalam mempertahankan hidup dialam terbuka (survive) yang harus dimiliki seorang petualang bila tersesat di hutan, gunung. Bivak adalah tempat untuk berlindung dan bermalam di hutan. Membuat tempat perlindungan jadi penting ketika terjadi hal-hal darurat. Padahal, bivak tak hanya dibuat ketika darurat saja, tetapi juga dipakai pada saat membuat camp sementara, artinya faktor kenyamanan harus menjadi prioritas. atau bisa juga Bivak adalah tempat berlindung sementara di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin tentunya. Memang semua itu bisa mempergunakan Tenda Dome atau Flysheet, akan tetapi, bagaimana jika alat berlindung siap ...